AmoebaNews.com - Sistem pemerintahan parlementer adalah sistem pemerintahan dimana anggota parlemen memegang peranan terpenting dalam sebuah negara. Parlemen sendiri merupakan badan legislatif (pembuat hukum) yang anggotanya dipilih langsung oleh rakyat melalui pemilihan umum (pemilu).
Baca Juga: Pengertian Konstitusi, Fungsinya, Sifat Konstitusi, Nilai serta Jenis Konstitusi
Dalam sebuah sistem pemerintahan parlementer, terdapat dua pemimpin, yaitu perdana menteri sebagai kepala pemerintahan dan presiden/raja sebagai kepala negara. Parlemen memiliki kekuasaan untuk mengangkat atau menjatuhkan perdana menteri. Presiden/raja dalam sistem ini lebih berfungsi sebagai sistem negara, tetapi tidak banyak ikut campur tentang sistem pemerintahan.
Walaupun demikian, bukan berarti parlemen dapat semena-mena, seperti halnya parlemen dapat menjatuhkan pemimpinnya, maka presiden/raja atas saran perdana menteri juga dapat membubarkan parlemen.
Pengertian dan Ciri Sistem Pemerintahan parlementer
SISTEM PEMERINTAHAN PALRLEMENTER
B. CIRI – CIRI SISTEM PEMERINTAHAN PARLEMENTER
Adanya pemisahan antara kepala negara dan kepala pemerintahan, tetapi tidak ada pemisahan antara kekuasaan eksekutif dan legislatif (kedua kekuasaan tersebut dipegang oleh parlemen).
Anggota parlemen ditentukan berdasarkan pemilihan umum. Parlemen terpilih terdiri dari anggota parlemen (menteri-menteri) dan Perdana Menteri (pemimpin parlemen)
Presiden/raja hanya memiliki kekuasaan simbolis di luar eksekutif dan legislatif (sebagai kepala negara)
Perdana menteri sebagai kepala pemerintahan dipilih oleh anggota parlemen (biasanya berasal dari partai politik yang memimpin pemilu) dan memiliki kekuasaan eksekutif (menerapkan hukum).
Baca Juga: Pengertian Integrasi Nasional, Syarat Syaratnya, Faktor faktor serta Jenis Jenisnya
Perdana menteri memiliki hak prerogratif (hak istimewa) untuk mengangkat menteri-menteri yang memimpin departemen dan non-departemen negara.
Anggota parlemen dapat mejatuhkan Perdana Menteri apabila suatu saat sebagian besar dari mereka tidak cocok dengan pemimpin pemerintahan tersebut. Caranya adalah dengan menyatakan “mosi tidak percaya”
Masa jabatan dari parlemen dan presiden tidak memiliki acuan waktu.
Kelebihan dan Kekurangan Sistem Pemerintahan Parlementer
C. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN SISTEM PEMERINTAHAN PARLEMENTER
1. Kelebihan Sistem Pemerintahan Parlementer
Permasalahan yang muncul dalam sebuah negara yang menganut sistem pemerintahan parlementer dapat diselesaikan dengan cepat karena kekuasaan eksekutif dan legislatif dipegang oleh parlemen (kepala parlemen dan anggota parlemen).
Kekuasaan tertinggi tidak berpusat pada satu orang sehingga jalannya sebuah negara tidak berdasarkan kemauan individu.
Setiap pemegang kekuasaan memiliki resiko untuk diberhentikan jika kinerjanya tidak memuaskan, hal ini membuat sistem pemerintahan menjadi lebih stabil.
Anggota parlemen dipilih langsung oleh rakyat sehingga dapat mewakili kehendak rakyat.
2. Kekurangan Sistem Pemerintahan Parlementer
Kedudukan perdana menteri sangat bergantung kepada parlemen sehingga parlemen dapat menjatuhkan perdana menteri kapan saja.
Baca Juga: Pengertian Kepribadian, Unsur Unsurnya, Faktor serta Jenis Jenis Kepribadian
Parlemen (semua anggotanya) dapat bubar dalam satu waktu (dibubarkan presiden atas permintahan perdana menteri) sehingga harus dilakukan pemilihan umum ulang secara keseluruhan.
Parlemen dipengaruhi oleh kekuatan dari luar, yaitu dari partai politik mayoritas, yang mempunyai banyak perwakilan dalam parlemen tersebut.
Kebijakan politiknya dapat menjadi labil apabila sering terjadi pergantian anggota parlemen.